Argentina menjuarai piala dunia dengan sang kapten Lione Mesi ozora - Liputan terkini

MPO, Jakarta Lionel Messi sukses mencatatkan rekor usai Argentina menjurai Piala Dunia 2022 Qatar. Argentina juara sehabis mengalahkan Prancis di partai final.

Bertanding di Stadion Lusail, Pekan( 18/ 12/ 2022), Argentina menang melalui drama adu penalti sehabis bermain imbang 3- 3 sepanjang 120 menit. Di babak adu penalti, Argentina menang dengan skor 4- 2.

Untuk Messi, gelar ini sangat istimewa sebab Piala Dunia 2022ini ialah peluang pamungkasnya.

Tidak hanya itu, semenjak debut pada 2005 silam, serta sehabis 4 edisi lebih dahulu menemui kegagalan, penyerang 35 tahun itu kesimpulannya memperoleh trofi Piala Dunia pertamanya.

Keberhasilan ini juga membuat Messi mencatatkan rekor. Mengutip Opta, Messi saat ini sejajar dengan duo legenda Argentina, Diego Maradona serta Mario Kempis.

Kedanya tiap- tiap jadi inspirator kemenangan Albiceleste dikala menjuarai Piala Dunia edisi 1986 serta 1978.

Rekor seram yang pula Messi catatkan di Piala Dunia 2022 merupakan selaku pemain sangat banyak berkontribusi buat berhasil suatu regu di Piala Dunia semenjak 1966.

Pada laga final melawan Prancis, Messi mencetak 2 berhasil, membuat torehannya total jadi 12 berhasil selama Piala Dunia.

Apabila ditambah dengan assist yang dicetak selama partisipasinya di Piala Dunia, Messi secara total sudah berpartisipasi dalam 20 berhasil timnas Argentina.

Bagi Opta, tidak terdapat pemain yang sangat banyak berkontribusi buat berhasil suatu regu di Piala Dunia semenjak 1966 tidak hanya Messi.

Kedatangan Di Maria di regu utama Argentina berbuah manis. Aksinya menipu Ousmane Dembele memforsir pemain Barcelona tersebut melaksanakan pelanggaran. di zona terlarang.

Lionel Messi yang jadi algojo tidak menyia- nyiakan peluang serta mencatatkan nama di papan skor lewat penalti di menit ke- 23.

Berhasil tersebut membangunkan Prancis. Tetapi, mereka kesusahan berikan ancaman berarti ke pertahanan Argentina.

Melalui serbuan balik, Regu Tango malah berhasil menggandakan keunggulan. Campuran Messi, Alvarez, serta Mac Allister dituntaskan Di Maria pada menit ke- 36.

Dalam kondisi terdesak, pelatih Prancis Didier Deschamps mengambil langkah darurat. Ia menarik Dembele serta Giroud. Selaku gantinya muncul Marcus Thuram serta Randal Kolo Muani.

Tetapi, kedatangan mereka kandas berikan pengaruh berarti di sisa babak awal. Regu Tango unggul 2- 0 pada babak awal laga Argentina vs Prancis di final Piala Dunia 2022.

Walaupun unggul 2- 0, Argentina melindungi keseriusan game. Mereka langsung melanda dengan Alvarez nyaris lepas dari kawalan pertahanan Prancis. Tidak lama berselang, Di Maria mengirim umpan silang yang memforsir Lloris bekerja.

Mbappe, yang hampir tidak nampak, coba mengetuai serbuan Prancis. Usahanya berbuah sepak pojok MPO, tetapi Martinez dapat mengamankan bola.

Prancis terus berupaya, tetapi senantiasa kesusahan menciptakan kesempatan berarti. Sedangkan Argentina mulai melaksanakan manajemen pertandingan bersamaan bertambahnya waktu.

Regu Tango coba memahami bola sepanjang bisa jadi, sambil mencari kesempatan melancarkan serbuan. Salah satunya terobosan Di Maria untuk Alvarez. Striker Manchester City itu kemudian melepas tendangan yang mengecam Lloris.

Pada peluang lain, umpan silang Di Maria jatuh di kaki Messi. Tetapi, gelandang Prancis Adrien Rabiot berhasil menekel. Argentina kembali melancarkan serbuan balik yang beresiko, kali ini dihentikan Lloris.

Prancis masih berupaya. Umpan silang Griezmann serta Theo Hernandez membuat pertahanan Argentina panik. Sedangkan Deschamps kembali merombak komposisi regu dengan memasukkan Eduardo Camavinga serta Kingsley Coman.

Mbappe kesimpulannya melepas tembakan pertamanya di pertandingan pada menit ke- 71. Usahanya mencerminkan permainannya di laga ini, ialah melambung.

Dalam kontrol penuh, Argentina malah kemalingan. Serbuan balik Muani wajib dihentikan Nicolas Otamendi. Mbappe yang jadi algojo memperkecil skor di menit ke- 80.

Berhasil ini menaikkan semangat Prancis. Coman merebut bola dari Messi buat mengetuai serbuan Les Bleus. Bola jatuh ke kaki Mbappe yang melepas tembakan voli buat mencetak berhasil keduanya semenit berselang.

Prancis setelah itu memohon penalti sehabis Thuram terjatuh. Tetapi pengadil malah memberinya kartu kuning sebab melaksanakan diving.

Mbappe kemudian mengecam melalui tendangan jarak jauh. Sedangkan tendangan Rabiot dapat dihentikan Martinez.

Di injury time, Messi coba mengembalikan keunggulan Argentina. Tetapi tendangannya dimentahkan Lloris. Tidak terdapat berhasil terbentuk serta bonus 2x15 menit wajib diselenggarakan.

Prancis melanjutkan momentum di babak awal bonus waktu. Kedatangan pemain- pemain pengganti menolong mereka memencet Argentina yang masih kaget.

Pelatih Argentina Lionel Scaloni coba mengganti peruntungan regu dengan memasukkan Gonzalo Montiel, Lautaro Martinez, serta Leandro Paredes.

2 dari mereka dapat mengecam Prancis. Tetapi, tendangan Martinez diblok Dayot Upamecano. Bola muntah diteruskan Montiel, yang usahanya dibuang Raphael Varane.

Di dini babak kedua bonus waktu, Argentina kembali mengganti skor. Tendangan Martinez cuma dapat dimentahkan Lloris. Bola muntah diteruskan Messi ke gawang.

Pemain Prancis dapat membuang bola. Tetapi, teknologi garis gawang menampilkan bola telah melewati garis gawang. Argentina balik unggul 3- 2 pada menit ke- 109.

Drama kembali muncul. Tendangan Mbappe menimpa lengan Montiel di zona terlarang. Kembali Mbappe berhasil mengeksekusi penalti di menit ke- 118 buat membandingkan skor 3- 3.

Prancis menemukan kesempatan terakhir lewat Muani. Tetapi ia kandas menyongsong umpan Mbappe. Muani kembali menemukan kesempatan, tetapi usahanya dimentahkan kiper Argentina. Dari serbuan balik, Martinez menanduk bola yang hasilnya melebar.

Laga juga bersinambung ke adu penalti. Mbappe yang jadi algojo awal Prancis menunaikan tugas. Messi membandingkan peran untuk Argentina.

Eksekutor kedua Prancis Coman melihat usahanya dimentahkan Emiliano Martinez. Argentina balik mengetuai lewat Paulo Dybala.

Penendang ketiga Prancis Aurelien Tchouameni melihat usahanya melebar. Argentina kemudian memperlebar keunggulan lewat Paredes.

Muani melindungi kans untuk Prancis. Tetapi, Argentina kesimpulannya membenarkan kemenangan lewat Montiel. Argentina juga mengamankan gelar kedua selama sejarah sehabis lebih dahulu berhasil pada 1978 serta 1986.